Terimakasih karena sudah membuka kembali inspirasiku…

Bukan berarti inspirasiku mati, tapi inspirasiku sudah lama mati rasa, bukan ingin membuangnya tapi sudah lama tertutup pada suatu hal yang real.
Aku bukanlah seorang penulis tapi aku adalah orang yang ingin menulis.. semua orang bisa menulis apapun itu,dan aku termasuk orang itu. Hanya tergantung tulisan itu indah atau tidak, tulisan itu berasal dari hati atau tidak. Karena aku yakin tulisan itu akan terlihat sangat indah dan mengena saat menulisnya dari hati bukan dari pikiran.
4 tahun lamanya gak kubuka lagi inspirasiku, berusaha untuk menutup semua khayalan tingkat tinggi, tidak ada semangat untuk berusaha membuka kembali. Selama itu aku hanya cukup mencoret tulisan atau gambar sketsa di buku hitamku atau selembar kertas dan kubuang begitu saja setelah itu. Tidak berusaha untuk mengasah tulisan atau karyaku setajam pisau, tapi cukup aku menulisnya hanya sepenggal rasa dan kata,lalu kubuang. Karena aku yakin semua itu gak akan ada gunanya, hanya sebuah kerjaan yang sia-sia.
Aku punya sejuta rasa,asa,cerita yang selalu kututupi didalam hati, aku bukan ingin mengubur semua impian/inspirasi tingkat tinggiku. Aku hanya ingin selalu mencoba untuk riil, tapi ternyata saat aku rasakan kembali menit dan detik ini, ternyata aku gak bisa mengubur itu sedalam-dalamnya dan saat ini aku merasa ingin membongkar kuburanku sendiri.
Suatu hal yang semakin aku rasakan saat ini adalah “aku ingin seperti mereka, tapi aku gak bisa. Aku bukan disini, tapi seharusnya aku disana. Mungkin aku mampu disini, tapi impianku disana”.
Aku mundur, menyerah karena kepengecutanku. Aku terlalu takut untuk mengambil resiko. Seperti tentara yang takut tertembak di medan pertempuran ,belum perang tapi sudah mati!.
Kalo aku boleh jujur dari hati kecilku paling dalam, aku masih menginginkan aku disana bukan disini. Sampai saat ini aku masih berharap untk tetap berani melangkah mengambil kembali impianku, tapi sepertinya sudah terlambat.. Aku terlalu egois dengan mimpiku tidak membiarkannya menitih terlebih dahulu sebelum aku benar-benar mati. Dan aku MenyesaL saat ini.
Dan yang lebih menyakitkan adalah disaat aku melihat reklame besar yang menjulang tinggi dimana itu adalah impianku. Menatap rana, memandangnya dalam dan berharap aku ada disana.. AKU PENGECUT!!.
Disatu sisi aku bukanlah pecinta angka yang berderet rapi, dan buku tebal peraturan hukum pajak. Aku adalah pecinta otak kiri, penyuka hal yang tidak diatur, berasal dari keinginan dan ekspresi diri. Karena itulah duniaku. Mungkin aku bisa melakukannya kapan saja,tapi aku gak bisa mengeksplore lebih dalam, hanya sebatas aku berlari ditempat, tidak untuk berlari lebih jauh lagi.
Seandainya mereka tau, aku bisa berjam-jam, hanya untuk menggores gambaran, yang bagi mereka gak berarti. Tapi aku akan sangat bangga apabila karyaku telah jadi karena ada rasa kepuasan yang berarti.
Aku bisa menatap lama lukisan yang terpampang eLok di pameran, hanya ingin melihat ekspresi apa yang dikeluarkan mereka yang berkarya. Aku salut pada mereka karena mereka dapat mengambil mimpi mereka, mereka gak banyak bicara, tapi mereka berkarya, mereka diam tapi mereka mencari inspirasi.
Sangat berbeda rasanya saat aku menyelesaikan Jurnal, atau membawa buku tebal kieso, dengan aku menyelesaikan karya, dan aku mebawa kuas atau kanvas. Sangat berbeda sekali..mungkin aku bangga menjadi accounting professional, tapi aku akan lebih bangga lagi apabila aku dapat menampangkan lukisan atau tulisanku di pameran dan majalah.
Hanya ini rasa yang ada dihati yang paling dalam, aku gak tau apakah mimpiku ini akan terwujud atau tidak, tapi aku hanya ingin menulis ini, ntah apa yang terjadi nanti. Tapi aku tetap berharap impianku ini terwujud. Kalopun tidak, aku hanya ingin menulis apa yang ada dihati, dan berharap saat aku gak bisa menggapai impian itu sampai aku mati aku hanya ingin ortuku,kakak,adik,orang yang aku sayangi, mungkin anak2ku,cucuku,dan para generasiku tau, banwa duniaku adalah ekspresi diri, aku hanya ingin berkarya.